Kiper adalah satu-satunya posisi yang pasti sudah ada sejak kodifikasi olahraga. Bahkan pada hari-hari awal sepak bola terorganisir, ketika sistem masih terbatas atau tidak ada sama sekali, dimana gagasan utamanya adalah agar semua pemain dapat menyerang dan bertahan, sebuah tim sepak bola tetap memiliki anggota yang ditunjuk untuk bermain sebagai kiper.
Memasuki awal tahun 2000an kiper mulai bermunculan di nominasi award, sebut saja Manuel Neuer. Neuer hampir saja memenangkan Ballon D'or andai saja bisa mnengalahkan Cristiano Ronaldo. Jauh sebelum itu ada nama Lev Ivanovich Yashin atau lebih dikenal dengan nama Lev Yashin. Penjaga gawang Uni Soviet yang dijuluki Black Spider di era 50 dan 60-an ini menjadi satu - satunya kiper yang bisa memenangkan trofi Ballon d’Or. Sampai sekarang belum ada kiper yang bisa meraih gelar itu lagi.
Dibalik munculnya kiper yang hebat pasti ada orang yang melatih kiper tersebut, kata-kata itu kerap muncul seiringan munculnya talenta-talenta yang baru. Luizinho Passos, Sosok di Balik Pencetak Kiper Hebat.
Sebelum di Indonesia, Luizinho sempat menjalani kariernya sebagai pelatih kiper di Brasil, Luizinho pun sempat menjadi pelatih kepala pada tahun 2013 diklub Trio Futebol Clube namun tidak bertahan lama, Luizinho lebih memilih jadi pelatih kiper daripada menjadi headcoach.
Luizinho sempat melatih di America-MG, Ipatinga, Cabofriense, Francana, Marília, Guarani de Campinas e Nacional-MG, dan Cruzeiro.
Beberapa kiper seperti Helton Leite(Botafogo), Douglas Pires (Esporte Clube Bahia), Adapula Fernando (eks Ipatinga), dan Renan (Corinthians) adalah penjaga gawang hasil didikannya.
Tahun 2017 menjadi karir pertamanya di Republik Indonesia, Passos menerima pinangan klub kaya asal Borneo. Passos juga berhasil mengorbitkan Muhammad Ridho ke Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata, dan terbaru Gianluca Pandeynuwu sebelum hijrah ke Persib Bandung pada 2019 akhir.
Setelah resmi menjadi bagian Persib Bandung, respon cepat langsung disampaikan kepada manajemen Maung Bandung tentang pembelian kiper baru Persib, Teja Paku Alam. Bukan tanpa alasan, setiap klub yang dibela Teja selalu saja masuk zona degradasi. Namun Passos keukeuh merekomendasikan TPA ke manajemen Persib.
Setelah resmi menjadi bagian Persib Bandung, respon cepat langsung disampaikan kepada manajemen Maung Bandung tentang pembelian kiper baru Persib, Teja Paku Alam. Bukan tanpa alasan, setiap klub yang dibela Teja selalu saja masuk zona degradasi. Namun Passos keukeuh merekomendasikan TPA ke manajemen Persib.
Berjalannya waktu Bobotoh mulai melihat hasil polesan Passos, tidak hanya TPA yang berhasil menunjukan tren positifnya tapi kiper kawakan Persib lainnya I Made Wirawan pun mengakui jika cara melatih Passos beda dengan yang lain, dan membuat dirinya pede waktu bermain.
“Senang, happy juga, capek tapi kepuasan tersendiri buat saya pribadi. Sebenarnya lebih capek, lebih keras juga iya, mungkin banyak digabung antara fisik dan mental, keren lah sama lebih variatif,” ujar Dhika ketika ditanya soal metode latihan yang diberikan oleh Passos," Dika Bayangkara
Passos sendiri senang bisa bergabung dengan Persib dan bahagia banyak sambutan dari Bobotoh dimanapun."Saya sangat senang bisa ke persib. Luar biasa, Persib adalah tim yang besar di Indonesia," ujar Passos.
"Saya pikir kita bisa maju bersama dan bekerja keras untuk Persib. Saya pikir kita akan berjuang untuk ambil juara di 2020 ini," jelas dia
Ia mengaku akan bekerja keras untuk meracik kiper-kiper Persib agar kemampuannya semakin meningkat. Ia berharap kehadirannya bisa mengangkat prestasi Persib.